Mengawali
kayuhan pedal kita, seperti biasa Ahad pagi kita ngumpul bareng di base camp
yaitu, Warkop Nusantara sembari menunggu rekan goweser yang lain. Sedianya kita
di undangan gowes yang sebarkan lewat SMS itu jam berkumpul 5.30, tapi untuk
kesekian kali pula rekan-rekan yang lain dan tukan SMS sendiri telat datangnya.
Dan kali ini
rute yang kita tempuh gak jauh-jauh amat, cuman sekitar 20 kiloan dari tempat
start, yaitu Dermaga pantai Inengo.
Kayuh pedalnya
kita mulai setelah melakukan pemanasan sektar 10 menit yang dipimpin langsung
oleh PASI Intel Kodim 1304 Gorontalo, yang merupakan salah satu member MG2C
juga. Setelah selesai sang Road captain mengambil alih pimpinan dan mengarahkan
semua member agar Tangan megang stir dan ready to go.
Kayuhan kita
mulai mengambil jalur kiri sekret dan memasuki lorong sempit sebagai bahan
pancingan buat teman-teman gowes agar lebih semnagta dalam mengayuh pedalnya
masing-masing. Dan menurut RC, sebisanya kita hindarkan memlewati jalan besar
sebelum menempuh jalur utama menuju lokasi Finish.
Dan terang
saja, setiap sudut lorong kota Gorontalo kita telusuri hingga memutari kota.
Dan tentu hal ini membuat para goweser bertanya-tanya, kemana sebenarnya kita
ini dalam mengayuh pedal. Dalam mengitari lorong-lorong kota kita disuguhi oleh
berbagai macam realita kehidupan ayng sebnanrany belum pernah kita saksikan
dari dekat, yang mana selama ini kita cuman taunya dari luarnya saja, karena
belum pernah kita lewati selama ini.
Lanjut
gowesnya, setelah menelusuri lorong kota, kayuhan pedal kita kali ini sudah
mendekati jalur utama menuju titik finish. Dan mataharipun semakin menampakkan
dirinya karena cuaca juga pada hari itu juga terlihat cerah. Kitapun
diperhadpakan oleh tantangan-tantangan yang bukan saja mengenai rutenya tapi
juga terhadap cuaca.
Karena belum
ada tantangannya yang berarti, sebagian member gowes sudah mulai memancing
rekan goweser lainnya untuk beradu speed di jalur datar, sembari yang lain
menimpali, yah, paculah kecepatanmu, ingat tanjakan poll didepan menanti kalian,
jangan sampai kehabisan tenaga nantinya. Sebagian teman yang tidak peduli
dengan himbauan teman yang lain…. Dan semakin Keasyikan dengan aspal yang mulus
untuk ngebut seolah-olah pengen cepat sampai di tujuan.
Memasuki jalur
utama, kita disuguhi pemandangan dan angin pantai yang begitu menggoda kita
untuk lebih memacu lagi adrenaline kita untuk mengkayuh sepeda diambang batas
kecepatan yang semestinya, karena kehati-hatian sangat dituntut disini,
dikarenakan, jalur ayang agak sempit dan padat kendaraan dan ini merupakan
jalur satu-satunya untuk mencapai tempat wisata pantai di Bone Pantai, serta
kontur jalan yang banyak kelokan sehingga membutuhkan kehati-hatian dalam
mengkayuh.
Setelah
melewati Pelabuhan Leato, kita sudah mulai dihadapkan oleh rute nanjak,
meskipun agak pendek tapi buth kehati-hatian, karena itu tadi jalan yang agak
sempit dan berkelok, dan terkadang pengendara tetap memacu kendaraannya dengan
kecepatan tinggi, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Tanjakan pertamapun mulus dilewati oleh
semua goweser tanpa TTB, jadi kecepatan dan kebersamaan dalam rombongan pun
tetap terjaga, hingga kita melintasi turunan dan melingakar untuk mendapatkan
awalan dalam melintasi tanjakan kedua di dekat pangkalan LANAL Gorontalo.
Dibanding tanjakan yang pertama tadi, tanjakan ini sedikit lebih panjang dan
curam, sehingga membutuhkan tenaga extra lebih dalam menaikinya. Dalam
melintasi tanjakan LANAL ini, sudah mulai kelihatan rekan-rekan goweser lainnya
yang kedodoran dalam mengkayuh pedalnya. Rombonganpun diarahkan oleh RC untuk
istrirahat sejenak semabrai menantikan rekan gowes yang lain sampai di puncak
LANAL. Setelah melintasan tanjakan LANAL ini, keringatpun mulai membasahi tubuh
rekan-rekan goweser, sebagian pun mendinginkan badan di ditempat yang teduh dan
berangin.
Rehat setelah tanjakan didepan LANAL |
Teriknya panas yang menemani kita
dalam menkayuh pedal tidak menyurutkan semangat rekan goweser. Setelah
istirahanya dirasa cukup, makan RC memberkan komando untuk melanjutkan
perjalanan, dan diawalai dengan turunan berkelok yang cukup membutuhkan keahlian
karena jalurnya yang beraspal namun agak kasar sehingga menuntut kehati-hatian
dalam menuruninya.
Ehem... awas tangannya bengkok... |
Om Benny T bersama RC Mr. JiEM |
Akhirnya kita pun tiba di Dermaga pantai Inengo
setelah melewati beberapa tanjakan yang panjang dan cukup menguras tenaga.
Sesamapainya di dermaga Inengo, kita disuguhi oleh pemandangan yang begitu
Indah, hembusan angin pantai yang orang makassar bilang “Anging mammiri”
menambah sejuknya suasana. Sembari menunggu Ketua BPW KKSS Gorontalo dan matangnya ikan yang sedang dibakar, sang tuan rumah Koh Anthony Liang mempersilahkan kepada pemusik organ tunggal untuk memulai acara hiburan dan dipandu oleh MC dari KKSS Ampauleng, diawali dengan tembang-tembang yang menggoda dari biduanita yang disiapkan. dilanjutkan oleh Judika versi KKSS yaitu pak Andi Agus denga tembang andalannya Mama Papa tdk setuju yang dipopulerkan oleh Judika.
Pose sambil nunggu matangnya Ikan dan Pak ketua KKSS tiba dilokasi. |
YUNKA setelah mendendangkan lagunya. |
Acarapun berangsur selesai dengan selesainya kita makan bersama dan ditandai dengan pidato dari ketua KKSS Gorontalo sebagai perwakilan member MG2C untuk mengucapkan terima ksih kepada tuan rymah yang telah ikhlas menjamu kita di pantai Inengo ini dan setelahnya dilanjut dengan sesi foto bareng bersama tuan rumah dan keluarganya..... dan perjalanan pulang dilanjutkan dengan gowes dibawah teriknya matahari demi melibas tanjakan yang tadinya jadi turunan sewaktu kita menuju Inengo.
Road Captain lagi asyik didermaga |
Pidato penutup dari pak Ketua KKSS |
Demikian dulu tulisan ini, nanti minggu depan kita lanjut lagi dengan ceriat yang lain dan moment yang lain pula, jangan lupa minggu depan sisihkan sumbangannya untuk warga Panti Asuhan Muallaf Al Hjrah Gorontalo. Rute menyusul.
Berikut phot-phot terkait dengan pantai Inengo yang diabadikan oleh tim photografer MG2C.
Yang jongkok (bju putih) Guardian Angel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar