Rabu, 26 Maret 2014

JALUR PANAS....

Mengawali kayuhan pedal kita, seperti biasa Ahad pagi kita ngumpul bareng di base camp yaitu, Warkop Nusantara sembari menunggu rekan goweser yang lain. Sedianya kita di undangan gowes yang sebarkan lewat SMS itu jam berkumpul 5.30, tapi untuk kesekian kali pula rekan-rekan yang lain dan tukan SMS sendiri telat datangnya.
Dan kali ini rute yang kita tempuh gak jauh-jauh amat, cuman sekitar 20 kiloan dari tempat start, yaitu Dermaga pantai Inengo.
Kayuh pedalnya kita mulai setelah melakukan pemanasan sektar 10 menit yang dipimpin langsung oleh PASI Intel Kodim 1304 Gorontalo, yang merupakan salah satu member MG2C juga. Setelah selesai sang Road captain mengambil alih pimpinan dan mengarahkan semua member agar Tangan megang stir dan ready to go.
Kayuhan kita mulai mengambil jalur kiri sekret dan memasuki lorong sempit sebagai bahan pancingan buat teman-teman gowes agar lebih semnagta dalam mengayuh pedalnya masing-masing. Dan menurut RC, sebisanya kita hindarkan memlewati jalan besar sebelum menempuh jalur utama menuju lokasi Finish.
Dan terang saja, setiap sudut lorong kota Gorontalo kita telusuri hingga memutari kota. Dan tentu hal ini membuat para goweser bertanya-tanya, kemana sebenarnya kita ini dalam mengayuh pedal. Dalam mengitari lorong-lorong kota kita disuguhi oleh berbagai macam realita kehidupan ayng sebnanrany belum pernah kita saksikan dari dekat, yang mana selama ini kita cuman taunya dari luarnya saja, karena belum pernah kita lewati selama ini.
Lanjut gowesnya, setelah menelusuri lorong kota, kayuhan pedal kita kali ini sudah mendekati jalur utama menuju titik finish. Dan mataharipun semakin menampakkan dirinya karena cuaca juga pada hari itu juga terlihat cerah. Kitapun diperhadpakan oleh tantangan-tantangan yang bukan saja mengenai rutenya tapi juga terhadap cuaca.
Karena belum ada tantangannya yang berarti, sebagian member gowes sudah mulai memancing rekan goweser lainnya untuk beradu speed di jalur datar, sembari yang lain menimpali, yah, paculah kecepatanmu, ingat tanjakan poll didepan menanti kalian, jangan sampai kehabisan tenaga nantinya. Sebagian teman yang tidak peduli dengan himbauan teman yang lain…. Dan semakin Keasyikan dengan aspal yang mulus untuk ngebut seolah-olah pengen cepat sampai di tujuan.
Memasuki jalur utama, kita disuguhi pemandangan dan angin pantai yang begitu menggoda kita untuk lebih memacu lagi adrenaline kita untuk mengkayuh sepeda diambang batas kecepatan yang semestinya, karena kehati-hatian sangat dituntut disini, dikarenakan, jalur ayang agak sempit dan padat kendaraan dan ini merupakan jalur satu-satunya untuk mencapai tempat wisata pantai di Bone Pantai, serta kontur jalan yang banyak kelokan sehingga membutuhkan kehati-hatian dalam mengkayuh.
Setelah melewati Pelabuhan Leato, kita sudah mulai dihadapkan oleh rute nanjak, meskipun agak pendek tapi buth kehati-hatian, karena itu tadi jalan yang agak sempit dan berkelok, dan terkadang pengendara tetap memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
          Tanjakan pertamapun mulus dilewati oleh semua goweser tanpa TTB, jadi kecepatan dan kebersamaan dalam rombongan pun tetap terjaga, hingga kita melintasi turunan dan melingakar untuk mendapatkan awalan dalam melintasi tanjakan kedua di dekat pangkalan LANAL Gorontalo. Dibanding tanjakan yang pertama tadi, tanjakan ini sedikit lebih panjang dan curam, sehingga membutuhkan tenaga extra lebih dalam menaikinya. Dalam melintasi tanjakan LANAL ini, sudah mulai kelihatan rekan-rekan goweser lainnya yang kedodoran dalam mengkayuh pedalnya. Rombonganpun diarahkan oleh RC untuk istrirahat sejenak semabrai menantikan rekan gowes yang lain sampai di puncak LANAL. Setelah melintasan tanjakan LANAL ini, keringatpun mulai membasahi tubuh rekan-rekan goweser, sebagian pun mendinginkan badan di ditempat yang teduh dan berangin.
         
wow... capeknya...

Rehat setelah tanjakan didepan LANAL
Dalam istirahat di post perama ini, narsis tidak dilupakan, maka ngumpul bareng sambil photos barengpun dimulai. Ada yang selfie barengan, sendiri, berdua dan sementara yang lain saling bercanda akan rute tadi yang dilewati.

          Teriknya panas yang menemani kita dalam menkayuh pedal tidak menyurutkan semangat rekan goweser. Setelah istirahanya dirasa cukup, makan RC memberkan komando untuk melanjutkan perjalanan, dan diawalai dengan turunan berkelok yang cukup membutuhkan keahlian karena jalurnya yang beraspal namun agak kasar sehingga menuntut kehati-hatian dalam menuruninya.
Ehem... awas tangannya bengkok...

Om Benny T bersama RC Mr. JiEM
Sebagian teman yang ingin melepaskan ketegangan dalam menuruni jalur tersebut berteriak sebagai rasa senang dalam memacu adrenalinenya diatas sepeda….
         Akhirnya kita pun tiba di Dermaga pantai Inengo setelah melewati beberapa tanjakan yang panjang dan cukup menguras tenaga. Sesamapainya di dermaga Inengo, kita disuguhi oleh pemandangan yang begitu Indah, hembusan angin pantai yang orang makassar bilang “Anging mammiri” menambah sejuknya suasana. Sembari menunggu Ketua BPW KKSS Gorontalo dan matangnya ikan yang sedang dibakar, sang tuan rumah Koh Anthony Liang mempersilahkan kepada pemusik organ tunggal untuk memulai acara hiburan dan dipandu oleh MC dari KKSS Ampauleng, diawali dengan tembang-tembang yang menggoda dari biduanita yang disiapkan. dilanjutkan oleh Judika versi KKSS yaitu pak Andi Agus denga tembang andalannya Mama Papa tdk setuju yang dipopulerkan oleh Judika. 
         
Pose sambil nunggu matangnya Ikan dan Pak ketua KKSS tiba dilokasi.
Dalam acara hiburan ini tidak kalah serunya adalah ketika Om Benny salah satau member tertua di MG2C diajak oleh pak Andi Agus tuk joget bersama ketika sang biduanita mendendangkan lagu dangdut yang memang memancing suasana penonton untuk turut serta berjoget. Mataharipun semakin terik dengan suasana pantai yang panas tak menyurutkan emosi teman teman goweser tuk menampilkan hiburan, dan om Benny pun bukan cuman berjoget bersama tapi juga turut menyumbangkan sebuah lagu yang memang dipersiapkan dari rumah. Ini dibuktikan dengan teks lagu yang memang dipersiapkan untuk dinyanyikan da tidak tangung-tangung yaitu lagu daerah Makassar "Anging Mamiri", itu mendapat sambutan meriah dari rekan-rekan goweser semua yang hadir.
             
Ketua KKSS(Hijau) diapit oleh ketua 1 dan pak Meagaung

YUNKA setelah mendendangkan lagunya.
Setlah itu satu persatu teman-teman tampil minus penulis karena memang tidak tau menyanyi dengan iringan musik. Malah pak Yunka pun tidak mau ketinggalan mendendangkan beberapa lagu kesukaannya. Salah satunya lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals. Percuma katanya berkumis kalo tidak bisa menyumbangkan lagu, lanjut Bang Yunka dari atas panggung dan disambut tepukan meriah oleh teman-teman dan anaknya sendir, malah sibuk mengabdikannya dengan kamera handpohonenya. Setelah sesi hiburan disitirahatkan sejenak, dilanjut dengan acara makan ikan bakan bersama rombongan dan tuan rumah.
Acarapun berangsur selesai dengan selesainya kita makan bersama dan ditandai dengan pidato dari ketua KKSS Gorontalo sebagai perwakilan member MG2C untuk mengucapkan terima ksih kepada tuan rymah yang telah ikhlas menjamu kita di pantai Inengo ini dan setelahnya dilanjut dengan sesi foto bareng  bersama tuan rumah dan keluarganya..... dan perjalanan pulang dilanjutkan dengan gowes dibawah teriknya matahari demi melibas tanjakan yang tadinya jadi turunan sewaktu kita menuju Inengo.
Road Captain lagi asyik didermaga

Pidato penutup dari pak Ketua KKSS













Demikian dulu tulisan ini, nanti minggu depan kita lanjut lagi dengan ceriat yang lain dan moment yang lain pula, jangan lupa minggu depan sisihkan sumbangannya untuk warga Panti Asuhan Muallaf Al Hjrah Gorontalo. Rute menyusul.
Berikut  phot-phot terkait dengan pantai Inengo yang diabadikan oleh tim photografer MG2C.

Yang jongkok (bju putih) Guardian Angel


Tidak ada komentar:

Posting Komentar